Saya menemukan artikel menarik yang membahas bagaimana upah, waktu tempuh ke tempat kerja, dan pemilihan lokasi tinggal di Ameria Serikat. Artikel ini ditulis oleh Kim S. So, Peter F. Orazem, dan Daniel M. Otto tahun 2001 dalam American Journal of Agricultural Economics. Artikel ini menyimpulkan bahwa upah dan waktu tempuh merupakan komponen penting dalam pertimbangan lokasi tempat tinggal masyarakat yang mana dijelaskan juga bahwa masyarakat di sana dapat mengorbankan waktu tempuh yang lebih lama untuk mendapatkan harga rumah yang lebih murah. Saya kemudian bertanya bagaimana jika di Indonesia? Untuk itu saya mencoba melihat kondisi ini di antara pekerja di Jakarta.
Bagian Pertama: Tingkat Upah
Saya menghitung rata-rata upah per bulan berdasarkan tingkat pendidikan dan masa kerja untuk melihat gambaran tingkat upah dengan lebih lengkap. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa secara umum rata-rata upah yang didapatkan pekerja adalah sebesar Rp3,6jt untuk yang masa kerjanya di bawah 1 tahun dan sebesar Rp5,0jt untuk yang masa kerjanya di atas 1 tahun. Pekerja yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi secara umum mendapatkan tingkat upah yang lebih tinggi yaitu rata-rata Rp2,5jt untuk lulusan SD dan Rp11,3jt untuk lulusan S2 ke atas.
Tabel Rata-rata Upah Pekerja di Jakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020
| Tingkat Pendidikan | Masa Kerja di Bawah 1 Tahun | Masa Kerja di Atas 1 Tahun | Keseluruhan |
| SD | Rp2,084,927 | Rp2,579,427 | Rp2,527,185 |
| SMP | Rp2,402,083 | Rp2,847,762 | Rp2,788,526 |
| SMA | Rp3,254,472 | Rp4,098,572 | Rp3,976,350 |
| Diploma | Rp4,015,572 | Rp5,754,031 | Rp5,626,702 |
| S1 | Rp5,448,178 | Rp7,703,637 | Rp7,448,835 |
| S2, S3 | Rp8,077,906 | Rp11,599,505 | Rp11,314,450 |
| Total | Rp3,643,372 | Rp5,026,872 | Rp4,854,035 |
Bagian Kedua: Harga Rumah di Jakarta
Harga rumah bekas ukuran 91 – 150 meter persegi di Jakarta berdasarkan data yang dikumpulkan Katadata adalah berkisar Rp1,9M di Jakarta Timur hingga Rp2,75M di Jakarta Utara. Jika kita gunakan angka Rp2M untuk mendapatkan rumah tersebut di Jakarta dan menggunakan pengeluaran dasar sebesar Rp2,3jt per bulan maka secara umum perlu waktu menabung 65 tahun untuk pekerja di Jakarta untuk dapat membeli rumah layak. Untuk pekerja dengan tingkat pendidikan SMA ke bawah jangka waktunya mencapai lebih dari 99 tahun atau tidak mungkin tercapai dengan satu generasi. Untuk lulusan S1 sementara itu bisa dicapai dalam waktu 32 tahun dan untuk S2 ke atas bisa dicapai dengan waktu 18 tahun. Hitungan tahun ini hanya dapat tercapai jika gaya hidup pekerja mengikuti gaya hidup dasar tepat di garis kemiskinan. Maka dari itu, pekerja dengan tingkat pendidikan S1 yang lulus normal di umur 23 tahun perlu hidup sedikit di atas dari garis kemiskinan selama 32 tahun untuk dapat bekerja dan memiliki rumah di Jakarta pada usia 55 tahun.
Kondisi ini terlihat sangat sulit apalagi tuntutan hidup layak di Jakarta bisa mencapai lebih dari Rp2,3jt per bulan, terlebih jika pekerja memiliki keluarga dan terdapat pengeluaran tidak terduga. Lebih dari itu, jika kenaikan harga rumah lebih tinggi dibandingkan kenaikan upah maka waktu menabung bisa lebih lama. Kondisi ini namun tidak membuat Jakarta kurang diminati untuk mencari pekerjaan dan para pekerja rela mengorbankan waktu yang lebih lama ke tempat bekerja dengan membeli rumah yang lebih jauh. Fenomena ini dapat terlihat dari banyaknya orang yang berangkat ke Jakarta dari berbagai penjuru dan moda transportasi di pagi hari serta keluar dari Jakarta di malam harinya.
| Tingkat Pendidikan | Waktu Menabung (Tahun) |
| SD | 734 |
| SMP | 341 |
| SMA | 99 |
| Diploma | 50 |
| S1 | 32 |
| S2, S3 | 18 |
| Total | 65 |
Bagian Ketiga: Waktu Tempuh ke Tempat Kerja
Waktu tempuh merupakan hal yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi tinggal berdasarkan studi yang saya sebut sebelumnya, tetapi melihat kondisi tingkat upah dan harga rumah maka pemilihan lokasi tinggal di Jakarta bisa jadi bukan merupakan opsi yang dapat dipilih oleh sebagian besar pekerja. Para pekerja untuk itu perlu mencari lokasi tinggal yang lebih jauh dan mengorbankan waktu tempuh yang lebih lama. Para pekerja di Jakarta yang memilih lokasi tinggal di luar Jakarta sebagian besar perlu menghabiskan waktu 1 sampai 3 jam per hari untuk berjalan ke tempat kerja, kemudian ada 7% dari pekerja ini yang menghabiskan waktu lebih dari 3 jam per harinya. Beban waktu tempuh yang harus ditanggung ini belum ditambah kualitas selama perjalanan yang perlu ditanyakan khususnya untuk pengguna transportasi umum dan transportasi pribadi roda dua.
Bagian Penutup
Tingkat upah dan biaya hunian di Jakarta memaksa banyak pekerja untuk mengorbankan waktu tempuh yang lebih lama dengan bekerja di Jakarta dan membeli hunian di luar Jakarta. Hanya pekerja dengan tingkat pendidikan S1 ke atas yang dapat menabung dengan jangka waktu yang cukup hingga umur 55 tahun dengan syarat pengeluarannya tepat di garis kemiskinan selama bekerja. Memilih pekerjaan dan memiliki tempat tinggal di Jakarta oleh karena itu bukan merupakan opsi bagi sebagian besar pekerja. Alhasil waktu tempuh yang panjang hingga 3 jam per hari perlu dikorbankan untuk mendapatkan tempat tinggal yang diinginkan. Kira-kira seperti inilah rasionalitas pemilihan lokasi tinggal pekerja di Jakarta.
Referensi
Katadata, 2020. Ini Kisaran Harga Rumah Bekas Tipe Menengah di Jakarta pada Mei 2022. Ini Kisaran Harga Rumah Bekas Tipe Menengah di Jakarta pada Mei 2022 (katadata.co.id). diakses 18 Januari 2023
So, K.S., Orazem, P.F. and Otto, D.M. (2001), The Effects of Housing Prices, Wages, and Commuting Time on Joint Residential and Job Location Choices. American Journal of Agricultural Economics, 83: 1036-1048. https://doi.org/10.1111/0002-9092.00228
